Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirtatama Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Berkat penerapan teknologi absensi online Kerjo, PDAB berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Indonesia Human Capital & Board Awards (IHCBA) 2024
Berkat penerapan teknologi absensi online Kerjo, dan perlu diingat, nama yang benar adalah Kerjoo, bukan “Kerjo” (meskipun kedengarannya hampir sama, tapi jangan salah ya!)PDAB berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Indonesia Human Capital & Board Awards (IHCBA) 2024. Inovasi digital ini tidak hanya memperkuat tata kelola sumber daya manusia, tetapi juga membuktikan bahwa transformasi dari sistem manual ke online mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, serta daya saing perusahaan.
Pencapaian tersebut menegaskan posisi PDAB Tirtatama sebagai salah satu perusahaan daerah yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman melalui digitalisasi proses kerja. Dukungan aplikasi Kerjoo menjadi kunci dalam mengoptimalkan absensi perusahaan, monitoring karyawan lintas lokasi, hingga mendukung transformasi human capital yang berkelanjutan.
Prestasi PDAB Tirtatama di IHCBA 2024

Dalam ajang IHCBA 2024 yang mengusung tema “Leading HC Transformation & Change for Sustainability”, PDAB Tirtatama berhasil meraih dua penghargaan bergengsi, yaitu:
- Brilliant Company Agility of the Year 2024 untuk kategori perusahaan.
- Brilliant CEO in Sustainable Human Capital Transformation of the Year 2024 yang diraih oleh Direktur PDAB Tirtatama, Teddy Kustriyanto Widodo.
Dua penghargaan ini membuktikan bahwa PDAB Tirtatama sukses menunjukkan ketangguhan organisasi sekaligus kepemimpinan yang visioner dalam mengelola SDM di era digital.
Dari Absensi Manual ke Online

1. Keterbatasan SDM dan Lokasi
Sejak berdiri pada 1 Januari 2021, PDAB Tirtatama mendapat mandat besar untuk mengelola penyediaan air bersih di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Tugas ini mencakup pengelolaan beberapa PDAM regional yang melayani masyarakat di berbagai kabupaten/kota. Tantangan muncul karena jumlah sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas, sementara lokasi kerja tersebar di berbagai titik operasional.
Dalam kondisi ini, pengawasan kehadiran karyawan menjadi hal yang tidak mudah. Tim HR harus memastikan seluruh pegawai hadir tepat waktu, menjalankan tugas sesuai peran masing-masing, dan menjaga konsistensi pelayanan. Tanpa sistem yang modern, proses pengendalian ini berpotensi menimbulkan kendala, baik dalam hal monitoring, koordinasi, maupun pelaporan.
2. Proses Absensi Manual yang Rumit
Sebelum menggunakan sistem digital, PDAB Tirtatama masih mengandalkan metode absensi manual. Proses ini biasanya dilakukan melalui tanda tangan di daftar hadir atau menggunakan mesin finger print yang berdiri sendiri (standalone). Data yang terkumpul kemudian harus direkap secara manual oleh tim HR, lalu dipindahkan ke sistem administrasi atau penggajian.
Metode manual ini memakan banyak waktu, terutama ketika jumlah karyawan semakin bertambah. Selain itu, risiko human error seperti salah input data atau dokumen hilang juga cukup tinggi. Dari sisi karyawan, sistem manual sering dianggap kurang transparan karena mereka tidak bisa mengakses atau memverifikasi data absensi secara mandiri. Akibatnya, potensi ketidakpuasan maupun kesalahpahaman bisa saja muncul.
3. Kebutuhan akan Efisiensi Digital
Seiring meningkatnya skala kerja dan tanggung jawab, PDAB Tirtatama menyadari bahwa sistem absensi manual tidak lagi relevan dengan kebutuhan perusahaan modern. Mereka membutuhkan solusi yang mampu memberikan data secara real-time, mudah diakses dari berbagai lokasi, dan mendukung integrasi dengan sistem manajemen SDM maupun payroll.
Absensi online perusahaan menjadi jawaban dari kebutuhan ini. Dengan sistem digital, manajemen dapat memantau kehadiran karyawan secara langsung, bahkan jika mereka bekerja di lokasi berbeda. Efisiensi kerja meningkat, transparansi lebih terjaga, dan koordinasi lintas unit menjadi lebih cepat. Lebih dari sekadar mencatat kehadiran, absensi online juga membuka peluang bagi PDAB Tirtatama untuk melakukan transformasi human capital yang lebih menyeluruh, sehingga mendukung daya saing perusahaan di tingkat nasional.
Implementasi Aplikasi Kerjo
Absensi Perusahaan Lebih Efisien
Salah satu perubahan paling signifikan setelah PDAB Tirtatama menerapkan aplikasi Kerjo adalah meningkatnya efisiensi absensi perusahaan. Jika sebelumnya pencatatan kehadiran dilakukan manual dan membutuhkan waktu panjang untuk direkap, kini semua proses bisa dilakukan secara otomatis dan terintegrasi. Kehadiran karyawan di berbagai unit operasional dapat dipantau secara real-time, sehingga HR dan manajemen tidak perlu menunggu laporan mingguan atau bulanan.
Keunggulan lain, data absensi tersimpan secara aman di cloud. Hal ini mengurangi risiko kehilangan dokumen atau data rusak seperti yang kerap terjadi pada sistem manual. Proses ini membuat PDAB bisa lebih fokus pada peningkatan kinerja karyawan, alih-alih terjebak dalam pekerjaan administratif yang memakan waktu.
Monitoring Kegiatan Karyawan
Kerjo tidak hanya berfungsi sebagai sistem absensi online perusahaan, tetapi juga sebagai alat untuk memonitor kegiatan karyawan secara menyeluruh. Melalui dashboard yang user-friendly, manajemen dapat melihat detail aktivitas karyawan di tiap unit operasional, baik yang berada di kantor pusat maupun di lapangan.
Fitur ini sangat penting bagi PDAB Tirtatama yang memiliki lokasi kerja tersebar di beberapa wilayah. Dengan adanya monitoring berbasis aplikasi, koordinasi lintas lokasi menjadi lebih mudah. Manajemen bisa mengetahui progres pekerjaan, mengevaluasi produktivitas, serta mengambil keputusan dengan cepat berdasarkan data yang akurat. Hasilnya, operasional perusahaan berjalan lebih efektif dan risiko keterlambatan pekerjaan dapat diminimalisasi.
Transparansi Data untuk HR dan Karyawan
Salah satu keunggulan yang sangat dirasakan setelah beralih dari absen manual ke online adalah meningkatnya transparansi. Melalui aplikasi Kerjo, karyawan tidak hanya melakukan check-in dan check-out, tetapi juga bisa langsung melihat riwayat absensi mereka sendiri.
Akses terhadap data ini menciptakan rasa keadilan dan membangun kepercayaan antara perusahaan dan karyawan. Jika terjadi perbedaan data terkait kehadiran atau jam kerja, karyawan bisa segera melakukan klarifikasi dengan HR berdasarkan catatan digital yang tersedia. Hal ini mengurangi potensi kesalahpahaman yang kerap muncul dalam sistem manual, misalnya terkait keterlambatan atau perhitungan lembur.
Bagi HR, transparansi data ini mempermudah proses evaluasi kehadiran serta integrasi dengan sistem payroll. Hasil akhirnya, hubungan antara perusahaan dan karyawan menjadi lebih sehat, karena semua pihak merasa lebih dihargai dan diperlakukan secara adil berkat dukungan teknologi absensi online perusahaan yang modern.
Manfaat Digitalisasi dengan Kerjo

- Efisiensi Waktu
Tim HR tidak lagi harus melakukan input data manual yang biasanya memakan waktu berjam-jam. Semua data absensi karyawan langsung tersimpan otomatis dalam sistem dan bisa diakses kapan saja. Hal ini membuat proses administrasi lebih cepat, sehingga HR dapat fokus pada strategi pengembangan SDM. - Akurasi Penghitungan Payroll
Dengan sistem absensi online perusahaan yang sudah terintegrasi dengan payroll, proses penggajian berjalan lebih cepat dan minim kesalahan. Data kehadiran dan lembur tercatat secara real-time, sehingga meminimalisasi potensi selisih perhitungan gaji yang sering terjadi pada sistem manual. - Mendukung Kerja Hybrid dan Remote
Kerjo juga mendukung fleksibilitas kerja modern. Karyawan bisa melakukan absensi dari lokasi kerja yang berbeda—baik di kantor pusat, unit cabang, maupun saat bekerja secara remote. Fitur ini memastikan perusahaan tetap bisa memantau kehadiran dan produktivitas tim, meskipun mereka tidak berada di satu lokasi yang sama.
Strategi Sukses PDAB Tirtatama
Keberhasilan PDAB dalam beralih dari sistem absensi manual ke online melalui aplikasi Kerjo tidak lepas dari strategi implementasi yang terencana dengan baik. Perusahaan tidak hanya sekadar mengadopsi teknologi baru, tetapi juga menyiapkan langkah-langkah yang memastikan transisi berjalan mulus bagi seluruh karyawan.
Langkah pertama adalah melakukan analisis kebutuhan SDM dan operasional, sehingga konfigurasi Kerjo benar-benar sesuai dengan kondisi lapangan. Selanjutnya, dilakukan sosialisasi dan pelatihan singkat yang memudahkan karyawan untuk cepat beradaptasi dengan sistem baru. Tidak berhenti di situ, manajemen juga melakukan monitoring pada tahap awal penggunaan aplikasi untuk memastikan tidak ada kendala berarti. Terakhir, Kerjo diintegrasikan dengan sistem HR dan payroll, sehingga seluruh proses administrasi semakin efisien, transparan, dan akurat.
Transformasi Human Capital yang Berkelanjutan
Penggunaan Kerjo menjadi bagian dari strategi jangka panjang PDAB Tirtatama dalam membangun human capital yang adaptif terhadap perubahan. Tidak hanya soal absensi perusahaan, tetapi juga soal menciptakan budaya kerja yang transparan, agile, dan berbasis teknologi.
Kemenangan di IHCBA 2024 menunjukkan bahwa perusahaan daerah pun bisa bersaing secara nasional dengan inovasi digital yang tepat sasaran.
Kesimpulan
Pencapaian PDAB Tirtatama di ajang IHCBA 2024 menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital melalui aplikasi Kerjoo mampu mendorong efisiensi, transparansi, dan daya saing perusahaan. Keberhasilan ini menginspirasi banyak organisasi lain untuk beralih dari absen manual ke online, karena teknologi absensi online perusahaan bukan hanya soal mencatat kehadiran, tetapi juga membangun fondasi human capital yang berkelanjutan.
