Employer Branding: Strategi Menarik Talenta Terbaik

Employer branding adalah upaya membangun reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja ideal.

Tujuannya untuk mempertahankan, melibatkan, dan menarik talenta terbaik untuk bergabung dengan perusahaan.

Jadi, apabila kandidat top memilih kompetitor dengan benefit serupa, bisa jadi employer branding perusahaan Anda masih lemah.

Aplikasi absensi online Kerjoo akan membahas bagaimana strategi membangun citra perusahaan untuk menarik talenta terbaik.

Apa Itu Employer Branding?

Employer branding adalah cara publik, karyawan, bahkan ex-karyawan menilai bagaimana Anda memperlakukan orang-orang di dalamnya.

Kandidat top sangat selektif; sekadar employer value proposition saja tidak cukup untuk meyakinkan mereka.

Citra perusahaan juga menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk benar-benar menandatangi kontrak kerja di perusahaan Anda.

Di sinilah mengapa strategi employer branding diperlukan. Kandidat terbaik sering kali mencari pengalaman dan karier jangka panjang yang berarti.

Mengutip Forbes, keberhasilan membangun citra perusahaan tidak hanya menarik talenta terbaik, tetapi juga mengurangi biaya rekrutmen hingga 50%

Ini karena kandidat yang datang sudah memiliki skill sesuai dan benar-benar tertarik untuk berkontribusi di perusahaan Anda.

Keuntungan lain membangun citra perusahaan antara lain:

• Meningkatkan jumlah pelamar berkualitas hingga 50%
• Meningkatkan engagement, membuat lebih bersemangat karena karyawan benar-benar tertarik dengan perusahaan.

Komponen Utama Employer Branding

Strategi memperkuat citra perusahaan tidak terbatas pada pembuatan video promosi ataupun slogan keren.

Terdapat setidaknya lima komponen yang perlu diperkuat untuk lebih stand out dibandingkan kompetitor.

Glassdoor menyatakan, 62% kandidat lebih suka merespon tawaran dari perusahaan yang dikenal daripada yang tidak mereka kenali.

Lima komponen strategi employer branding yang perlu diperkuat adalah:

Employee Value Proposition (EVP)

Employer value proporsition adalah nilai perusahaan yang dapat Anda berikan kepada karyawan, seperti dukungan, penghargaan, dan budaya perusahaan.

EVP bersifat jujur, relevan, dan sesuai dengan pengalaman nyata karyawan.

Oleh karena itu, pertimbangkan untuk meminta karyawan Anda menulis ulasan di situs atau forum pencari kerja terkemuka.

Dengan demikian, Anda dapat memperkuat citra perusahaan sebagai tempat kerja ideal untuk menarik kandidat terbaik.

Budaya Perusahaan

Membangun employer branding dapat dimulai dengan menciptakan lingkungan kerja yang suportif.

Ciptakan nilai-nilai, suasana kerja, dan gaya kepemimpinan yang dapat berdampak pada produktivitas karyawan.

Budaya kerja suportif akan menyebar dengan sendirinya dan membentuk citra perusahaan yang baik di hadapan publik.

Testimoni Karyawan

72% kandidat lebih percaya setelah melihat ulasan jujur mengenai perusahaan.

Mulai sekarang, coba dengarkan keluhan internal di perusahaan Anda dan pahami apa yang karyawan butuhkan.

Bantu mereka mengatasi keluhan tersebut, dan sesekali minta feedback, seberapa besar akan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.

Anda juga dapat memperlihatkan gambaran kerja nyata di perusahaan melalui testimoni, cerita karier, atau konten “sehari bersama karyawan.” di media sosial.

Reputasi Online

Tidak hanya kandidat yang perlu membangun reputasi online.

Reputasi digital kini menjadi semacam CV atau portofolio perusahaan untuk menarik talenta terbaik, bahkan investor.

Perusahaan perlu mengamati bagaimana reputasi online di job portal atau komunitas pekerja seperti LinkedIn.

Semakin baik reputasi, maka semakin besar kemungkinan untuk menarik talenta terbaik dari berbagai wilayah.

Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Kini fleksibilitas jam kerja, kebijakan remote, dan program kesejahteraan mental jadi salah satu employer value proporsition yang menjadi pertimbangan.

Citra perusahaan tidak akan kuat kalau hanya bicara kerja tanpa empati terhadap kehidupan pribadi karyawan.

Tampilkan bahwa perusahaan Anda juga menghargai dan mengetahui batasan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Strategi Membangun Employer Branding Lewat Media Sosial dan Platform Online

Membangun employer branding dapat dilakukan melalui media sosial HR ataupun platform komunitas pekerja lainnya.

Penting bagi Anda untuk membangun narasi yang otentik dan relevan dengan pekerja masa kini di berbagai platform.

Beberapa strategi employer branding yang langsung Anda terapkan diantaranya:

1. Aktif di LinkedIn, Instagram, TikTok

Anda dapat mengaktifkan sosial media HR dan perusahaan untuk membagikan aktivitas harian di kantor dan mengabadikan momen kebersamaan.

Gunakan hastag tertentu untuk mengomunikasikan identitas perusahaan Anda.

Ini dapat memperkuat citra perusahaan Anda sebagai tempat kerja yang ideal dan terbuka terhadap kebersamaan karyawan.

2. Employee Advocacy

Dorong karyawan untuk membagikan cerita mereka di media sosial pribadi—karena suara mereka lebih dipercaya oleh kandidat.

Contohnya, berbagi konten video tur kantor virtual, atau cerita keseharian.

Namun, jangan hanya bicara kelebihan perusahaan, tunjukkan se-realistis mungkin, di mana perusahaan terasa memiliki lingkungan kerja ideal.

3. Halaman Karier yang Engaging

Citra perusahaan juga dapat dibentuk dari halaman karier yang engaging.

Halaman karier sangat menunjukkan kesan profesional perusahaan Anda.

Pastikan halaman ini mudah diakses, mobile-friendly, dan punya konten storytelling, bukan sekadar daftar tugas

Ceritakan value, tantangan, dan impact dari posisi tersebut, bukan hanya “kami butuh orang ini.”

Cara Mengukur Efektivitas Employer Branding

Employer branding yang baik bisa diukur dengan angka, bukan sekedar asumsi.

Berikut beberapa metrik penting yang bisa Anda gunakan untuk mengukur seberapa baik citra perusahaan Anda.

Talent Acquisition Metrics

Metrik employer branding ini dapat diukur dari jumlah pelamar, kualitas pelamar, dan cost per-hire.

Apa saja artinya?

Jumlah pelamar - menunjukkan seberapa menarik lowongan pekerjaan perusahaan Anda bagi pasar tenaga kerja.

Kualitas pelamar - ini adalah metrik lanjutan dari sebelumnya. Metrik ini dapat diukur dari kualifikasi, keterampilan, pengalaman, dan kesesuaian kandidat.

Cost per-hire - biaya yang dikeluarkan selama periode rekrutmen.

• Rumus cost per-hire = total biaya rekrutmen : jumlah karyawan yang berhasil direkrut dalam periode tertentu.

Brand Perception

Metrik brand perception dapat menjadi tolak ukur efektivitas employer branding perusahaan.

Anda dapat memantau persepsi merek ini melalui survei brand awareness dalam mengetahui tingkat familiatitas talenta dengan perusahaan, termasuk:

• Nama perusahaan - jenis industri.
• Peluang karier
• Kualitas lingkungan kerja yang dibayangkan

Hasil survei ini memberikan wawasan apakah pesan employer branding yang dikomunikasikan selaras dengan apa yang diterima oleh calon karyawan ideal.

Retention dan Engagement

Metrik retensi mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawannya dalam jangka waktu tertentu.

Tingkat retensi yang tinggi menunjukkan bahwa employer value proporsition dan pengalaman kerja yang ditawarkan sesuai dengan ekspektasi karyawan.

Sementara itu, engagement mengukur tingkat antusiasme, komitmen, dan koneksi emosional karyawan terhadap pekerjaan dan perusahaan.

Online Sentiment & Review

Di era digital, reputasi employer brand sangat dipengaruhi oleh apa yang dikatakan di platform kerja seperti Glassdoor, Indeed, dan JobStreet.

Ulasan dan peringkat di platform ini seringkali menjadi sumber informasi penting bagi pencari kerja.

Anda dapat memantau social listening di berbagai media sosial untuk memahami sentimen publik terhadap perusahaan sebagai pemberi kerja.

Analisis kata kunci, topik diskusi, dan nada percakapan dapat mengungkapkan area kekuatan dan kelemahan employer brand yang perlu ditangani.

Candidate Net Promoter Score (cNPS)

Candidate Net Promoter Score (cNPS) mengukur peluang kandidat merekomendasikan pengalaman rekrutmen perusahaan Anda kepada orang lain.

Setelah proses rekrutmen berakhir (terlepas dari apakah mereka diterima atau tidak), Anda dapat mengajukan pertanyaan sederhana, seperti:

Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan perusahaan kami sebagai tempat bekerja kepada teman atau kolega Anda?

Jawaban diberikan dalam skala 0 hingga 10.

Berdasarkan skor tersebut, kandidat dikelompokkan menjadi Promoters (9-10), Passives (7-8), dan Detractors (0-6).

cNPS memberikan indikasi langsung tentang kualitas pengalaman kandidat dan seberapa kuat employer brand Anda di mata mereka.

Contoh Employer Branding dari Perusahaan Ternama

Beberapa perusahaan besar telah sukses membangun employer branding hingga menjadi tempat kerja ideal bagi talenta terbaik, antara lain:

• Tokopedia – Kampanye #LifeAtTokopedia mengedepankan inklusivitas, fleksibilitas, dan kebanggaan jadi bagian dari tim.
• Google – Fokus pada inovasi dan keseimbangan hidup yang didukung fasilitas dan budaya berpikir terbuka.
• Gojek – Menonjolkan keberagaman, gaya kerja dinamis, serta kultur kolaboratif.
• Unilever – Mengintegrasikan nilai sustainability dan impact sosial ke dalam keseharian kerja karyawan.

Kuncinya? Semua narasi mereka otentik dan selaras antara ucapan dan kenyataan.

Kesimpulan - Employer Branding Adalah Investasi

Employer branding bukan hanya soal promosi di luar—tapi tentang membangun pengalaman kerja yang nyata, jujur, dan berkesan.

Sebagai HR, Anda memegang peran penting untuk:

• Merancang employer value proporsition yang jelas dan relevan,
• Memastikan budaya internal benar-benar sehat,
• Menjaga konsistensi antara citra luar dan kenyataan di dalam.

Kolaborasi antara HR, tim komunikasi, dan bahkan karyawan itu sendiri akan memperkuat citra perusahaan Anda di mata dunia kerja.

Mulailah dari hal kecil: pahami apa yang membuat karyawan Anda bangga, dan sebarkan cerita mereka.

Talenta terbaik tidak hanya mencari pekerjaan—mereka mencari tempat untuk tumbuh dan dihargai. Pastikan perusahaan Anda adalah tempat itu.